Baca Juga : Validasi NIK Jadi NPWP Terakhir 31 Desember 2023
Tarif LRT Jabodebek sudah normal mulai Juni dengan biaya Rp 5 ribu hingga Rp 20 ribu. Sejumlah penumpang belum mengetahui penyesuaian tarif LRT.
Salah satu penumpang Amel (30) mengaku tidak mengetahui tarif LRT mulai normal sejak tanggal 1 Juni. Dia menyebut tidak pernah mengecek saldo kartu elektroniknya.
"Aku bukan tipe yang ngecek gitu kan, kalau mau dari Cawang ke Setiabudi berapa, jadi (langsung) naik aja. Aku baru tau (tarif naik) barusan, ini kan dihitung per jarak ya beda sama KRL, jadi nggak pernah ngitungin, langsung tap keluar aja walau setiap hari naik LRT," ujar Amel kepada wartawan di Stasiun LRT Cawang, Jakarta Timur, Senin (3/6/2024).
Amel mengaku memilih naik LRT karena stasiunnya lebih bersih. Dia merasa nyaman naik LRT dibandingkan moda transportasi lainnya.
"Walaupun LRT padat tapi gak separah KRL, kalau KRL kan beneran padat Dan penuh. Menurutku fasilitasnya juga bersih, aku paling suka kamar mandi karena aku buka tipe orang yang bisa buang air sembarangan gitu,"
Amel akan tetap naik LRT meski tarifnya normal. Dia tidak keberatan dengan kenaikan harga tersebut.
"Tetap naik sih apalagi Jakarta sekarang macet banget, terlebih pembangunan LRT dan MRT ini udah dimana-mana. Jadi tetap milih LRT," kata Amel.
Salah satu penumpang lainnya Dina juga tidak mengetahui LRT sudah memberlakukan tarif normal. Dia menyebut tak keberatan soal harga Rp 5 ribu untuk kilometer pertama.
"Tidak terlalu merhatiin juga (kenaikan) tarif LRT itu. Mungkin kalau yang setiap hari naik LRT merasa keberatan, kalau saya kan menggunakan LRT saat mau pergi saja,"
Menurutnya, pemberlakuan tarif normal LRT ini wajar karena fasilitas yang diberikan. Dia pun merasa nyaman menggunakan LRT.
"Dingin, keretanya juga bersih walaupun padat di jam-jam kerja. Menurut saya, LRT ini beda kelasnya sama KRL, agak-agak ekslusif juga itu LRT,"