DKI Jakarta pernah menjadi kota dengan kualitas udara terburuk nomor empat di dunia pada tanggal 16 Agustus 2023. Hal ini berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQAir. Indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta pada saat itu mencapai 156, masuk dalam kategori tidak sehat atau zona merah.

Penyebab utama polusi udara di Jakarta adalah kendaraan bermotor. Jakarta memiliki jumlah kendaraan bermotor yang sangat tinggi, yaitu sekitar 10 juta unit. Kendaraan bermotor ini menghasilkan polutan udara, seperti nitrogen oksida, sulfur dioksida, dan partikel halus (PM2,5).

Selain kendaraan bermotor, polusi udara di Jakarta juga disebabkan oleh faktor-faktor lain, seperti pembakaran sampah, aktivitas industri, dan kebakaran hutan.

Polusi udara di Jakarta dapat berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Polusi udara dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti asma, bronkitis, dan kanker paru-paru.

Pemerintah DKI Jakarta telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi polusi udara, antara lain:

• Memperluas jaringan transportasi umum
• Menerapkan kebijakan ganjil-genap
• Meningkatkan pengawasan terhadap emisi kendaraan bermotor
• Melakukan reboisasi

Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat mengurangi polusi udara di Jakarta dan meningkatkan kualitas udara di kota tersebut.

Berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi polusi udara di Jakarta:

• Gunakan transportasi umum atau transportasi alternatif lainnya, seperti sepeda dan berjalan kaki.
• Kurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi.
• Tanam pohon di lingkungan sekitar.
• Gunakan produk-produk ramah lingkungan.

Dengan melakukan hal-hal tersebut, kita dapat ikut berkontribusi dalam mengurangi polusi udara di Jakarta.