Baca Juga : Polisi Kembali Grebek Kampung Bahari, Polisi Sita 1,6 Kg Sabu Hingga 5,7 Kg Ganja
Sekretaris Dinkes Kabupaten Bekasi, Supriadinata, mengatakan, sumber air yang biasa dimanfaatkan warga Desa Ridogalih menyusut selama kurang lebih empat bulan terakhir.
Debit air sungai kecil, sehingga untuk kebutuhan mandi cuci kakus (MCK) saja mereka hanya mengandalkan air di aliran Kali Cihoe yang berjarak lebih dari dua kilometer dari permukiman warga. Itu pun banyak titik yang sudah mengering,” kata Supriadinata.
Menurut Supriadinata, sumur timba yang menjadi sumber air bersih untuk kebutuhan konsumsi pun kondisinya mengering. Akibatnya, untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari, warga mesti membeli air.
Karena itu, Dinkes Kabupaten Bekasi menyalurkan bantuan air bersih. Supriadinata mengatakan, dinasnya memberikan bantuan berdasarkan surat keputusan bupati terkait status tanggap darurat bencana kekeringan.