RS Kartika Husada memberikan penjelasan Atas Kematian Pasien Diagnosa Mati Batang Otak

Jumat, 06 Okt 2023 | 16:33:17 WIB, Dilihat 104 Kali

Oleh Abdus Somad

RS Kartika Husada memberikan penjelasan Atas Kematian Pasien Diagnosa Mati Batang Otak

Baca Juga : Sepeda Motor Milik Pengusaha Laundry di Bekasi Raip, setelah terhipnotis!


BEKASI UPDATE - Kematian pasien yang didiagnosa mati batang otak belum bisa dipastikan oleh Rumah Sakit (RS) Kartika Husada Jatiasih. Rumah Sakit tipe C ini tidak memiliki fasilitas penunjang pemeriksaan berupa Computed Tomography (CT) Scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Saat ini sudah dibentuk tim investigasi, hasilnya diminta untuk dibuka secara transparan, serta diberikan sanksi tegas jika terbukti ada kelalaian.

Pasien anak yang didiagnosa mati batang otak, BA (7) sudah berada di rumah duka. Sejak dirawat hingga menghembuskan napas terakhir, keluarga menyebut belum dan tidak menerima informasi apa penyebab BA didiagnosis mati batang otak usai menjalani operasi amandel.

Sementara pihak Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih juga menyampaikan bahwa penyebab BA didiagnosa mati batang otak pada hari ke empat perawatan usai operasi dan tak sadarkan diri masih harus dipastikan dengan pemeriksaan penunjang. Diagnosa awal dilihat berdasarkan kondisi fisik pasien, tidak ada kemampuan bernapas spontan saat tekanan oksigen pada ventilator diturunkan.

Tiga dokter bagian dari manajemen rumah sakit yang memberikan keterangan resmi mengaku secara etik tidak memiliki kapasitas untuk menjelaskan perihal diagnosa mati batang otak yang dialami BA. Tim dokter yang menangani pasien selama di Rumah Sakit (DPJP) tidak bisa dihadirkan lantaran memenuhi panggilan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi.

Komisaris RS Kartika Husada, Nidya Kartika menyebut bahwa operasi amandel memang salah satu faktor risiko terjadinya mati batang otak. Namun, ada kemungkinan lain yang tidak bisa dikesampingkan.

Nidya Kartika menjelaskan bahwa setiap tindakan medis memiliki risiko, dan telah disampaikan oleh pihak rumah sakit kepada keluarga pasien. Untuk memastikannya, perlu dilakukan pembuktian dengan fasilitas penunjang pemeriksaan seperti CT Scan dan MRI.

Pemeriksaan penunjang ini kata Nidya Kartika, bagian dari tujuan pasien dirujuk ke rumah sakit lain dengan fasilitas lebih lengkap. Pemeriksaan tersebut tidak bisa dilakukan di Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih.



Sepeda Motor Milik Pengusaha Laundry di Bekasi Raip, setelah terhipnotis!
  • Sepeda Motor Milik Pengusaha Laundry di Bekasi Raip, setelah terhipnotis!

    Jumat, | 10:32:03 | 156 Kali


  • Pemerintah terus menggenjot pembangunan rumah layak bagi masyarakat khususnya di wilayah Tangerang
  • Pemerintah terus menggenjot pembangunan rumah layak bagi masyarakat khususnya di wilayah Tangerang

    Jumat, | 10:26:31 | 115 Kali


  • Lift tiba-tiba mengalami Trouble, Pekerja bangunan ruko di Bekasi terjebak di dalamnya
  • Lift tiba-tiba mengalami Trouble, Pekerja bangunan ruko di Bekasi terjebak di dalamnya

    Kamis, | 14:37:40 | 124 Kali


  • TKK Pemkot Bekasi sudah tidak ada lagi per tanggal 28 November 2023, bagaimana nasib TKK selanjutnya
  • TKK Pemkot Bekasi sudah tidak ada lagi per tanggal 28 November 2023, bagaimana nasib TKK selanjutnya

    Kamis, | 11:21:03 | 159 Kali


  • Polisi Tangkap 29 Pelaku Begal dan Curanmor di Bekasi dalam Satu Bulan
  • Polisi Tangkap 29 Pelaku Begal dan Curanmor di Bekasi dalam Satu Bulan

    Jumat, | 14:50:58 | 427 Kali