Baca Juga : Taman Proklamator, Wisata Sejarah yang Wajib di Kunjungi di Jakarta
Nasi ulam adalah salah satu kuliner khas Betawi yang berasal dari Tangerang. Nasi ulam merupakan perpaduan dari berbagai macam budaya, mulai dari budaya Betawi, budaya India, budaya Belanda, hingga budaya Tionghoa.
Nasi ulam pertama kali muncul di Tangerang pada abad ke-17. Pada saat itu, Tangerang merupakan salah satu kota pelabuhan yang ramai dikunjungi oleh pedagang dari berbagai daerah. Pedagang-pedagang dari berbagai daerah tersebut membawa berbagai macam budaya dan kulinernya ke Tangerang.
Nasi ulam merupakan salah satu kuliner yang dipengaruhi oleh berbagai macam budaya tersebut. Nasi putih yang digunakan dalam nasi ulam merupakan pengaruh dari budaya Betawi. Sedangkan, serundeng kelapa yang menjadi ciri khas nasi ulam merupakan pengaruh dari budaya India.
Pedagang-pedagang dari Tionghoa juga turut berperan dalam perkembangan nasi ulam. Pedagang-pedagang Tionghoa membawa pengaruhnya dalam penggunaan bumbu-bumbu, seperti kecap asin dan gula merah.
Nasi ulam awalnya hanya disajikan sebagai makanan sehari-hari oleh masyarakat Betawi. Namun, seiring berjalannya waktu, nasi ulam menjadi salah satu kuliner khas Betawi yang populer. Nasi ulam sering disajikan sebagai makanan pembuka atau makanan utama dalam berbagai acara, seperti hajatan, pernikahan, dan perayaan hari besar.