Israel Nekat Serang Rafah Usai Hamas Sepakati Proposal Gencatan Senjata!
Israel Nekat Serang Rafah Usai Hamas Sepakati Proposal Gencatan Senjata!

Selasa, 07 Mei 2024 | 09:45:17 WIB, Dilihat 81 Kali

Oleh Anggun Nur Maulidya

Israel Nekat Serang Rafah Usai Hamas Sepakati Proposal Gencatan Senjata! Israel Nekat Serang Rafah Usai Hamas Sepakati Proposal Gencatan Senjata!.(Foto : Reuters)

Baca Juga : Ternyata Ini Motif Pelaku Cukur Alis Suporter Bola Warga Bekasi Di Solo


Mediaupdate.id - Internasional - Militer Israel mengatakan telah lakukan serangan yang ditargetkan terhadap milisi Palestina Hamas di Rafah Bagian Timur, setelah warga sipil didesak untuk dievakuasi. Sebagai balasan, kelompok milisi Gaza menembakkan roket ke Israel Selatan.

Operasi militer Israel dimulai setelah hamas menerima perjanjian gencatan senjata, yang kemudian ditolak oleh Israel karena dianggap jauh dari memenuhi tuntutan Israel.

Sampai saat ini belum jelas apa yang disetujui Hamas, namun usulan tersebut diperkirakan mencakup pembebasan warga israel yang disandera Hamas dan pemulangan warga Palestina ke Gaza.

Sebelumnya Israel telah mendesak 100 ribu warga palestina untuk meninggalkan Rafah timur sebelum operasi militer terbatas dilakukan. hal ini sebenarnya bukan evakuasi skala besar dan pengungsi akan diarahkan ke kota-kota tenda di Khan Younis dan Al-Mawasi.

Perang dimulai ketika pejuang Hamas menyerbu Israel Selatan pada 7 Oktober dan menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 252 orang, menurut perhitungan israel dan lebih dari 34.700 orang telah terbunuh di Gaza.

Pasukan pertahanan Israel (IDF) mengumumkan mereka melakukan serangan di Rafah pada Senin (06/05) malam waktu setempat. “Serangan yang ditargetkan” itu menyasar Hamas di Rafah timur, kata IDF.

Kantor berita Associated Press mengatakan tank-tank Israel terlihat menuju Rafah, pada rute yang sangat dekat dengan perbatasan Gaza dan Mesir – namun BBC tidak dapat memverifikasi hal ini secara independen.

Gambar-gambar suar yang menerangi langit kota Gaza pada Senin, yang dikirim ke BBC oleh seorang petugas medis Palestina, mungkin menunjukkan keterlibatan pasukan darat dalam serangan tersebut – karena suar sering digunakan untuk penerangan dan penandaan sasaran.

Serangan itu terjadi tak lama setelah Hamas mengatakan mereka menerima usulan yang ditawarkan Qatar dan Mesir – yang memediasi Hamas dan Israel – terkait gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera dengan Israel.

Dasar dari kesepakatan tersebut adalah jeda pertempuran selama beberapa pekan dan pembebasan sejumlah sandera yang ditahan oleh Hamas.

Sementara serangan terus berlanjut di Rafah pada Senin malam, Israel mengatakan pihaknya berencana mengirim delegasi untuk merundingkan perjanjian gencatan senjata lebih lanjut setelah mengatakan bahwa perjanjian yang disepakati Hamas sebelumnya "jauh dari memenuhi tuntutan Israel".

Tak lama, sirene berbunyi di Israel bagian selatan. Itu adalah sistem peringatan untuk serangan roket yang ditembakkan ke negara tersebut, yang diandalkan oleh jutaan warga Israel setiap hari.

Sejumlah foto-foto menunjukkan sistem pertahanan Iron Dome mencegat rudal yang menuju Israel.

Jihad Islam Palestina mengatakan milisinya telah meluncurkan roket dari Gaza menuju Israel selatan sebagai balasan atas serangan udara Israel di wilayah Palestina.

“Kami telah menargetkan Sderot, Nir Am, dan permukiman di wilayah selubung Gaza dengan serangan roket,” katanya dalam sebuah pernyataan, yang diterjemahkan oleh kantor berita AFP.

"Selubung Gaza" mengacu pada zona Israel selatan yang dekat dengan Gaza.

Jihad Islam Palestina adalah kelompok milisi terbesar kedua di Gaza dan – seperti Hamas – dikategorikan sebagai organisasi teroris terlarang di Inggris dan negara-negara lain.

Seiring dengan serangan yang terus berlanjut di Rafah, pasukan Israel telah meminta warga Palestina untuk meninggalkan kota tersebut.

Pada saat jumpa pers, juru bicara IDF Daniel Hagari bilang: “Malam ini, kami juga menyerukan kepada mereka yang tinggal di wilayah tertentu yang telah kami komunikasikan dan jelaskan melalui segala cara – radio, media, internet, dan selebaran” di Rafah timur untuk pergi.

Israel telah mendesak sekitar 100.000 orang di bagian timur Rafah, di bagian selatan Gaza, untuk pindah ke wilayah kemanusiaan yang diperluas di wilayah al-Mawasi dan Khan Younis – sekitar 10 km ke utara Rafah.

Israel menggambarkan tindakan tersebut sebagai evakuasi warga sipil “terbatas dan sementara” dari beberapa bagian kota Rafah, yang populasinya bertambah menjadi 1,4 juta orang – dan banyak warga Gaza mencari perlindungan di sana.

Peta terbaru di bawah ini menunjukkan lokasi wilayah-wilayah tersebut di Jalur Gaza, termasuk zona kemanusiaan al-Mawasi, wilayah kemanusiaan yang diperluas, dan zona evakuasi.

Pengungsi Palestina di Rafah mengungkapkan reaksi mereka terhadap seruan Israel untuk mengevakuasi bagian timur kota tersebut.

Abu Ahmed menanyakan perintah evakuasi Israel, sebab menurutnya, Rafah adalah daerah yang paling aman bagi dirinya dan keluarganya.

“Hari ini, mereka menyuruh kami keluar dari Rafah. Ke mana orang-orang akan pergi? Haruskah mereka pergi ke laut? Ke mana orang-orang akan pergi setelah mereka memberi tahu kami bahwa ini adalah daerah yang aman," ujarnya.

Seorang perempuan Palestina, Aminah Adwan, bercerita dia mendapati perintah evakuasi itu di pagi hari, ketika hujan deras turun dan menggenangi tendanya.

“Kami bangun di pagi hari dan mendapati hujan deras, kami tergenang dalam hujan, pakaian dan barang-barang kami juga -- kami berada di jalanan. Kami juga mendapat berita yang jauh lebih buruk, seruan untuk mengevakuasi Rafah,” ujar Aminah Adwan.

“Saat ini hujan deras dan kami tak tahu harus pergi ke mana. Saya selalu khawatir hari ini akan tiba, saya sekarang harus mencari tahu ke mana saya bisa membawa keluarga saya,” ujar Abu Raed, salah satu pengungsi di Rafah.

Wakil pemimpin Hamas di Gaza mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa persyaratan gencatan senjata yang disetujui pada Senin (06/05) mencakup pertukaran tahanan Israel-Palestina dalam tiga tahap.

BBC belum bisa memverifikasi informasi tersebut secara independen saat ini, namun berikut rinciannya:

Fase pertama: Akan mencakup periode gencatan senjata selama 42 hari, Hamas akan membebaskan 33 sandera sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

Hal ini juga akan melibatkan penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza dan memungkinkan warga Palestina untuk bergerak bebas dari selatan ke utara.

Fase kedua: Melibatkan periode gencatan senjata selama 42 hari, “ketenangan berkelanjutan” akan dipulihkan di Gaza dan pasukan Israel akan ditarik sepenuhnya.

Hamas juga diperkirakan akan membebaskan tentara cadangan Israel dan beberapa tentara yang disandera sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina dari penjara.

Frase ketiga: Pertukaran jenazah akan selesai dan dimulainya rekonstruksi sesuai dengan rencana yang diawasi oleh Qatar, Mesir dan PBB.

Hal ini juga akan mengakhiri blokade penuh Jalur Gaza.

Seperti yang telah kami laporkan, rincian pasti dari proposal yang disetujui oleh Hamas masih belum jelas dan Netanyahu dari Israel mengatakan bahwa perjanjian tersebut "jauh dari memenuhi tuntutan Israel", dan menambahkan bahwa ia akan mengirim tim ke Kairo untuk melakukan negosiasi lebih lanjut.


Sumber : www.bbc.com



 Ternyata Ini Motif Pelaku Cukur Alis Suporter Bola Warga Bekasi Di Solo
  • Ternyata Ini Motif Pelaku Cukur Alis Suporter Bola Warga Bekasi Di Solo

    Senin, | 10:06:45 | 131 Kali


  • Tawuran Berakhir Meregang Nyawa 1 Orang Saat Tawuran Berhasil Ditangkap
  • Tawuran Berakhir Meregang Nyawa 1 Orang Saat Tawuran Berhasil Ditangkap

    Senin, | 10:03:23 | 85 Kali


  • Angin Kencang Berhasil Merusak 3 Rumah Warga Pamijahan Bogor
  • Angin Kencang Berhasil Merusak 3 Rumah Warga Pamijahan Bogor

    Senin, | 09:56:40 | 94 Kali


  • Menlu Retno Tekankan Hak Pendidikan Bagi Perempuan Afghanistan
  • Menlu Retno Tekankan Hak Pendidikan Bagi Perempuan Afghanistan

    Senin, | 09:43:24 | 67 Kali


  • Adik Arif Si Pembunuh Jadi Tersangka Kedua Terkait Kasus \
  • Adik Arif Si Pembunuh Jadi Tersangka Kedua Terkait Kasus \'Wanita Dalam Koper\'

    Jumat, | 11:02:36 | 81 Kali