Baca Juga : WhatsApp resmi meluncurkan fitur multiple account

Indonesia secara keseluruhan masih tergolong lambat dalam mengadopsi teknologi 5G. Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), cakupan jaringan 5G di Indonesia baru mencapai sekitar 25% dari total wilayah Indonesia.

Adapun wilayah-wilayah yang sudah tercakup jaringan 5G di Indonesia adalah 6 ibu kota provinsi di Pulau Jawa, yaitu Jakarta, Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. 2 lokasi lain, yaitu IKN baru dan industri manufaktur.

Pemerintah Indonesia menargetkan bahwa cakupan jaringan 5G di Indonesia akan mencapai 40% pada tahun 2024.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan lambatnya adopsi teknologi 5G di Indonesia, antara lain:

• Biaya infrastruktur yang mahal. Pembangunan infrastruktur 5G membutuhkan biaya yang sangat mahal. Hal ini menjadi salah satu kendala bagi operator telekomunikasi untuk mempercepat pembangunan jaringan 5G.
• Harga perangkat 5G yang masih tinggi. Harga perangkat 5G masih tergolong tinggi, sehingga masih belum terjangkau oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
• Pemahaman masyarakat yang masih rendah. Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami manfaat dan keunggulan teknologi 5G. Hal ini menyebabkan masyarakat belum tertarik untuk beralih ke teknologi 5G.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mempercepat adopsi teknologi 5G di Indonesia:

• Pemerintah perlu memberikan insentif yang lebih besar bagi operator telekomunikasi untuk membangun jaringan 5G. Insentif tersebut dapat berupa subsidi pembangunan infrastruktur, keringanan pajak, atau kemudahan perizinan.
• Pemerintah perlu bekerja sama dengan produsen perangkat 5G untuk menurunkan harga perangkat tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan subsidi pembelian perangkat 5G atau memberikan insentif bagi produsen perangkat 5G untuk memproduksi perangkat 5G dengan harga yang lebih terjangkau.
• Pemerintah perlu melakukan kampanye edukasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang teknologi 5G. Kampanye edukasi tersebut dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti televisi, radio, media sosial, dan sekolah.

Dengan adanya upaya-upaya tersebut, diharapkan adopsi teknologi 5G di Indonesia dapat lebih cepat dan merata